SYAM STORY - Dari zaman dahulu hingga sekarang banyak kuburan atau makam-makam manusia di bangun atau digundukkan, apakah ini sebuah keharusan atau malah menyalahi peraturan?
Rasulullah shallallahu a'laihi wa sallam bersabda: "Janganlah kalian menggundukkan kuburan, kecuali kalian meratakannya dan jika ada patung patung maka hancurkanlah" (HR. tirmidzi).
Pandangan orang-orang zaman sekarang dengan orang-orang zaman dulu sama dalam memperlakukan makam atau kuburan, yaitu membuat bangunan dan ada juga yang memagarinya bertujuan untuk menghormati, memberi tanda atau agar tidak hilang jejaknya dalam arti bisa dikenang sepanjang masa, alasan ini seolah benar, namun tetap salah, kenapa? Perhatikan dalil berikut:
Rasulullah shallallahu a'laihi wa sallam bersabda: "Ingatlah bahwa orang-orang sebelum kalian, mereka telah menjadikan kubur nabi dan orang sholeh mereka sebagai masjid. Ingatlah, janganlah jadikan kuburan menjadi masjid. Sungguh aku benar-benar melarang demikian” (HR. Muslim).
Sekilas cerita orang orang soleh zaman nabi Soleh, banyak orang yang membuat gambar, kemudian dipatungkan bertujuan untuk menghormati dan mengenang kesolehannya orang yang mati. Namun hal ini malah berujung pada penyembahan berhala, (sebab bisikan setan) seperti berhala lata dan uzza, adalah nama yang diambil dari nama orang orang soleh zaman dulu, bisa dibayangkan dari sekedar membuat patung hingga menyembah patung, ini salah besar dan termasuk dosa Syirik. Perhatikan dalil berikut:
Rasulullah shallallahu a'laihi wa sallam bersabda: "Mereka adalah kaum yang jika hamba atau orang sholeh mati di tengah-tengah mereka, maka mereka membangun masjid di atas kuburnya. Lantas mereka membuat gambar-gambar (orang sholeh) tersebut. Mereka inilah sejelek-jelek makhluk di sisi Allah” (HR. Bukhari).
Hingga saat ini budaya atau adat menjadikan kuburan sebagai bangunan masih dilakukan sampai sekarang, bahkan jika ada ulama besar yang mati. Sampai saat ini mereka masih melakukan sholat di makam kyai mereka, berdoa meminta pertolongan kepada kuburan agar Allah mengabulkan permintaannya. Sangat ironis sekali, adat jahiliyah diadopsi ke dalam Islam, itu sebuah kesalahan besar. Perhatikan dalil berikut:
Rasulullah shallallahu a'laihi wa sallam bersabda: "Allah melaknat orang Yahudi dan Nashrani di mana mereka menjadikan kubur para nabi mereka sebagai masjid” (HR. Bukhari).
Jabir berkata: "Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang memberi semen pada kubur, duduk di atas kubur dan memberi bangunan di atas kubur." (HR. Muslim).
Logis saja, jika kebanyakan umat Islam belum tahu dengan larangan membangun bangunan di atas kuburan atau memagarinya, mereka masih belum yakin? Mungkin dengan logika bisa membantu. Bayangkan, apakah ada pengaruhnya pemberian fisik kepada mayit yang sudah meninggal sedangkan rohnya dalam keadaan ghoib? Tentu saja tidak ada pengaruhnya! Karena semua tergantung amalannya masing-masing.
Pada intinya Nabi perintah kepada kita untuk meratakan kuburan, dalam arti tidak ada nisan, pagar, bangunan, atau gambar-gambar dan sebagainya yang tidak dijelaskan dalam Al-quran maupun Al-hadist.
Semoga kita dilindungi Allah dari sifat-sifat jahiliyah dan menjadikan kita sebagai hamba yang menjalankan aturan Allah dan sunnah Rasulullah shallallahu a'laihi wa sallam. Aamiin
Sumber : https://m.facebook.com/photo.php?fbid=124660571268195&id=100011727582817&set=gm.277053885958875
Membangun Kubur adalah Larangan Nabi, Bukan Larangan Wahabi
4/
5
Oleh
Syam Story
Silakan tinggalkan komentar yang santun