SYAM STORY - Kuda-kuda dari atap pelana pada umumnya tidak sulit karena bentuknya sederhana. Tetapi mengingat duga langit-langit untuk ruangan bagian dalam dan emperan (tritisan), maka struktur kuda-kuda dapat dibuat lain. pada gedung yang langit-langit ruangan bagian dalam mempunyai duga lebih tinggi dari pada duga langit-langit emperan (tritisan), maka struktur kuda-kuda dapat dibuat hanya sampai pada tembok tepi saja, sedang pada emperan (tritisan) dapat dibuat struktur tersendiri yaitu:
- Struktur dapat dibuat langsung sebagai penggantung langit-langit (planfondhangers), jika emperan yang menonjol ke luar (overstek) kurang lebih 1 m.
- Struktur dapat dibuat bentuk konsol dari rangka batang (konsol tarik), jika emperan yang menonjol ke luar (overstek) besar kurang lebih 2 m.
Penjelasan struktur kuda-kuda kayu atap pelana seperti ini dan gambar detail titik buhulnya dapat dilihat pada gambar-gambar, berikut ini:
|
Gambar 1 Rencana Kuda-Kuda Kayu Atap Pelana |
|
Gambar 1.1 Detail Titik Buhul A |
|
Gambar 1.2 Gambar Perspektif Titik Buhul A |
|
Gambar 1.3 Detail Titik Buhul B |
|
Gambar 1.4 Detail Titik Buhul C |
|
Gambar 1.5 Detail Titik Buhul D |
|
Gambar 1.6 Detail Titik Buhul E |
Apabila duga (tinggi permukaan) langit-langit (plafond) ruangan pada bagian dalam dan luar emperan bangunan diambil sama, maka struktur kuda-kuda kayu atap pelana dapat dibuat seperti pada gambar, berikut ini:
|
Gambar 2 Struktur Kuda-Kuda Kayu Atap Pelana dengan Overstek |
Perlu diperhatikan bahwa batang AB merupakan batang tekan hingga struktur sambungan titik buhul menjadi mudah dan cukup baik, karena syarat-syarat yang dituntut sambungan dapat dengan mudah dipenuhi.
|
Gambar 3 Struktur Kuda-Kuda Kayu dengan Konstruksi Berbeda |
Akan tetapi, kondisi berbeda apabila batang AB dibuat seperti Gambar 3 di atas, karena batang AB menjadi batang tarik yang mendukung beban yang cukup besar sehingga konstruksi hubungan titik buhul menjadi sulit dan ketahanan struktur tidak terjamin kemantapannya. Hal ini terjadi karena pada sambungan tarik akan memerlukan alat sambung yang cukup banyak jumlahnya sehingga dapat mengakibatkan sambungan menjadi lemah. Sehingga disarankan agar sebaiknya menghindari penggunaan kuda-kuda kayu atap pelana seperti pada konstruksi kuda-kuda kayu Gambar 3 di atas.
Untuk itu, kita disarankan membuat kuda-kuda kayu atap pelana dengan konstruksi seperti pada Gambar 2 di atas. Dan untuk lebih jelasnya tentang struktur kuda-kuda seperti ini, maka dapat dilihat pada gambar-gambar berikut yang dilengkapi dengan gambar detail (penjelasan) dari konstruksi hubungan titik buhulnya.
Kuda-kuda seperti ini banyak diterapkan pada bangunan gedung yang membutuhkan emperan yang panjang guna melindungi gang (doorloop) dari pengaruh panas dan hujan atau dengan kata lain sebagai pengganti “luifel” atau atap datar (platdak) atau plat beton, sehingga didapatkan konstruksi penutup atap yang lebih praktis dan hemat.
|
Gambar 4 Rencana Kuda-Kuda Kayu Atap Pelana dengan Overstek |
|
Gambar 4.1 Detail Titik Buhul A |
|
Gambar 4.2 Detail Titik Buhul B |
|
Gambar 4.3 Detail Titik Buhul C |
|
Gambar 4.4 Detail Titik Buhul D (Batang Tekan AB) (perhatikan Gambar 2 di atas) |
Untuk gambar detail titik buhul hubungan sambungan yang lainnya pada prinsipnya sama saja seperti pada gambar 1.4, gambar 1.5 dan gambar 1.6 di atas.
Demikian penjelasan tentang konstruksi kuda-kuda kayu (konvensional) atap pelana. Semoga bermanfaat.
Sumber: teknik-sipil.com
3 comments
Tulis commentsterima kasih sangat membantu
Replyterima juga telah berkunjung.
Replysemoga bermanfaat.
terima kasih, membantu ssekali
ReplySilakan tinggalkan komentar yang santun