BANTAENG - Di banyak daerah pedalaman perdesaan di Indonesia, solusi Energi Tidak Terbarukan belum tersedia karena akses jaringan PLN belum ada atau masih sangat terbatas. Daerah perdesaan itu sering menjadi tempat yang terisolasi dan bergantung pada pemakaian energi tradisional yang tidak bisa diandalkan, seperti generator berbahan bakar minyak, kayu atau tabung LPG sebagai sumber energi yang digunakan untuk memasak, penerangan, serta kebutuhan listrik dasar lainnya. Solusi Energi Terbarukan menjadi jawaban terhadap permintaan kebutuhan pembangunan desa di Indonesia, serta mempromosikan solusi praktis dan berkelanjutan yang bisa langsung diadopsi oleh masyarakat perdesaan yang menjadi prioritas bagi bangsa Indonesia.
Ada banyak alasan mengapa Energi Terbarukan menjadi pilihan, di antaranya; relatif tidal mahal, bersifat netral karbon, kebanyakan tidak menimbulkan polusi dan semakin mendapat dukungam dari berbagai LSM untuk menggantikan solusi Energi Tidak Terbarukan berbasis bahan bakar minyak. Lebih lanjut, mengimplementasikan teknologi ini dalam masyarakat perdesaan bisa memberikan peluang kemandirian kepada masyarakat perdesaan untuk mengelola dan mengupayakan kebutuhan energi mereka sendiri beserta solusinya.
Energi Terbarukan adalah sumber-sumber energi yang bisa habis secara alamiah. Energi Terbarukan berasal dari elemen-elemen alam yang tersedia di bumi dalam jumlah besar. Energi Terbarukan merupakan sumber energi paling bersih yang tersedia di planet ini. Ada beberapa Energi Terbarukan tapi tidak semuanya bisa digunakan di daerah-daerah terpencil dan perdesaan. Tenaga surya, tenaga angin, biomassa dan tenaga air merupakan teknologi yang paling sesuai untuk menyediakan energi di daerah-daerah terpencil dan perdesaan. Di bawah ini berbagai Energi Terbarukan yang sudah diimplementasikan maupun masih dalam tahap pengembangan di Indonesia, antara lain:
Energi Solar
Matahari berjarak 149 juta KM dari bumi, akan tetapi menghasilkan jumlah energi yang luar biasa banyaknya. Energi yang dipancarkan oleh matahari yang mencapai bumi setiap menit akan cukup untuk memenuhi kebutuhan energi seluruh penduduk manusia di planet kita selama 1 tahun, jika bisa ditangkap dengan benar. Setiap hari kita menggunakan tenaga surya, misalnya untuk mengeringkan pakaian atau mengerikan hasil panen. Tenaga surya bisa dimanfaatkan dengan cara-cara lain, seperti Sel Surya yang disebut dengan sel "fotovoltaik" yang mengkorversi cahaya matahari menjadi listrik secara langsung. Pada waktu memanfaatkan energi matahari untuk memanaskan air, panas matahari langsung dipakai untuk memanaskan air yang dipompakan melalui pipa pada panel yang dilapisi cat hitam.
Energi Angin
Pada saat angin bertiup, angin disertai energi kinetik (gerakan) yang bisa melakukan suatu pekerjaan. Contoh; perahu layar memanfaatkan tenaga angin untuk mendorongnya bergerak di air. Tenaga angin juga bisa dimanfaatkan menggunakan baling-baling yang dipasang di puncak menara, yang disebut dengan turbin angin yang akan menghasilkan energi mekanik atau listrik.
Biomassa
Biomassa merupakan salah satu sumber energi yang telah digunakan orang sejak dari jaman dahulu kala. Orang telah membakar kayu untuk memasak makanan selama ribuan tahun. Biomassa adalah semua benda organik, seperti kayu, tanaman pangan, limbah hewan dan manusia yang bisa digunakan sebagai sumber energi untuk memasak, memanaskan dan pembangkit listrik. Sumber energi ini bersifat terbarukan karena pohon dan tanaman pangan akan selalu tumbuh dan akan selalu ada limbah tanaman. Ada 4 jenis biomassa, yaitu:
- Bahan bakar padat limbah organik, seperti kayu dan limbah pertanian bisa dibakar dan digunakan untuk menghasilkan uap dan listrik.
- Bahan bakar limbah padat anorganik, seperti sampah plastik yang dibakar.
- Bahan bakar gas, seperti gas metan yang dihasilkan sampah yang membusuk.
- Bahan bakar hayati berbentuk cair, seperti bioethanol yang terkandung dalam tanaman pangan misalnya tebu, jagung atau ubi kayu. Dan biodiesel yang terkandung dalam minyak sayuran misalnya minyak sawit, minyak kelapa, minyak atau minyak kedelai.
Tenaga Air
Tenaga air adalah energi yang diperoleh dari air yang mengalir atau air terjun. Air yang mengalir ke puncak baling-baling atau baling-baling yang ditempatkan di sungai, akanmenyebabkan baling-baling bergerak dan menghasilkan tenaga mekanis atau listrik. Tenaga air sudah cukup dikembangkan dan ada banyak pembangkit listrik tenaga air (PLTA) yang menghasilkan listrik di seluruh Indonesia. Pada umumnya bendungan dibangun di seberang sungai untuk menampung air di mana sudah ada danau. Air selanjutnya dialirkan melalui lubang-lubang pada bendungan untuk menggerakkan baling-baling modern yang disebut dengan turbin untuk menggerakkan generator dan menghasilkan listrik. Akan tetapi, hampir semua program PLTA kecil di Indonesia merupakan program yang memanfaatkan aliran sungai dan tidak mengharuskan mengubah aliran alami air sungai.
Energi Panas Bumi
Energi panas bumi adalah energi panas yang berasal dari dalam bumi. Pusat bumi cukup panas untuk melelehkan bebatuan. Tergantung pada lokasinya, maka suhu bumi akan meningkat 1° C setiap penurunan 30 M hingga 50 M di bawah permukaan tanah. Suhu bumi 3000 M di bawah permukaan tanah cukup panas untuk merebus air. Kadang-kadang, air bawah tanah merayap mendekati bebatuan panas dan menjadi sangat panas atau berubah menjadi uap. Pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTPB) adalah seperti pembangkit listrik tenaga batu bara biasa, hanya tidak memerlukan bahan bakar. Uang atau air panas langsung berasal dari bawah tanah dan menggerakkan turbin yang dihubungkan dengan generator yang menghasilkan listrik. Lubang-lubang dibor ke dalam tanah dan uap atau air panas keluar dari pipa-pipa dialirkan ke pembangkit listrik tenaga panas bumi untuk menghasilkan listrik. Tenaga panas bumi bersifat terbarukan selama air yang diambil dari bumi dimasukkan kembali secara terus menerus ke dalam tanah setelah didinginkan di pembangkit listrik. Tidak banyak tempat di mana PLTPB bisa dibangun karena perlu menemukan lokasi dengan jenis bebatuan yang sesuai dengan kedalaman di mana memungkinkan untuk melakukan pemboran ke dalam tanah dan mengakses panas yang tersimpan.
Energi Pasang Surut
Dua kali sehari, air pasang naik dan turun menggerakkan volume air yang sangat banyak saat tingkat air laut naik dan turun di sepanjang garis pantai. Energi air pasang bisa dimanfaatkan untuk menghasilkan listrik seperti halnya listrik tenaga air tetapi dalam skala yang lebih besar. Pada saat air pasang, air bisa ditahan di belakang bendungan. Ketika air surut, maka tercipta perbedaan ketinggian air antara air pasang yang ditahan di bendungam dan air laut, dan air laut di belakang bendungan bisa mengalir melalui turbin yang berputar untuk menghasilkan listrik. Memang tidak mudah membangun penahan air pasang ini, karena pantai harus terbentuk secara alami dalam bentuk kuala dan hanya 20 lokasi di seluruh dunia yang telah diidentifikasi sebagai tempat yang berpotensi untuk dimanfaatkan energi pasang surut.
Tenaga Ombak
Ombak laut yang selalu beralun disebabkan oleh angin yang meniup di atas laut. Ombak laut memiliki potensi menjadi sumber energi yang hebat jika bisa dimanfaatkan dengan benar. Ada beberapa metode untuk memanfaatkan energi ombak. Ombak dapat ditangkap dan dinaikkan ke bilik dan udara dikeluarkan paksa dari bilik tersebut. Udara yang bergerak menggerakkan turbin (seperti turbin angin) yang menggerakkan generator untuk menghasilkan listrik. Sistem energi ombak yang lain adalah memanfaatkan gerakam naik turun ombak untuk menggerakkan piston yang bisa menggerakkan generator. Tidak mudah menghasilkan listrik dari ombak dalam jumlah besar. Lagi pula memindahkan energi tersebut ke pantai merupakan kesulitan tersendiri. Inilah sebabnya sistem tenaga ombak sejauh ini belum lazim.
Referensi : Buku Panduan Energi yang Terbarukan
Energi Terbarukan, Solusi Energi Di Perdesaan
4/
5
Oleh
Syam Story
Silakan tinggalkan komentar yang santun